Rabu, 08 Maret 2017

Untuk Febi

Ada dinding tinggi membungkam pemuja rahasia
Dia membuat dinding itu dari rasa khawatir dan tidak percaya diri
Bisa saja dihancurkannya tumpukan tinggi itu
Tapi dia lebih suka mengintip dibalik lubang kecil di antara dindingnya
Banyak hal yang tak pernah dia tahu
Karena dia hanya melihat dari lubang kecil
Dan mungkin sedikit menguping pembicaraannya
Tapi jarak pemuja dan pujaan hanya sebatas tembok tipis tinggi
Bisa saja dia salah satu lelaki payah yang akan menyakitinya
Tapi mungkin saja dia menjadi pengisi hati pertamanya
Terlalu banyak kemungkinan, terlalu banyak ketakutan
Dan ketika pujaan mulai mengetuk dinding itu
Tidakkah rugi jika tidak mengambil risiko?


- Novelisa. 2017. Untuk Febi


***


A poem made by my best friend, Novelisa Ramadhanty, for me, her best friend who admires someone secretly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar