Jumat, 13 Januari 2017

Dear Nathan | #BookReview


Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan seorang cowok yang membantunya menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, cowok itu ternyata bernama Nathan; murid nakal yang sering jadi bahan gosip anak satu sekolah.

Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi, yang tidak bisa bersatu tapi saling melengkapi.

Novel ini mengisahkan tentang masa indah putih abu-abu, persahabatan, pelajaran kehidupan dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan.


Sebagai pengguna aplikasi Wattpad, tentu aku tau buku "Dear Nathan" yang sangat booming di Wattpad. Awalnya aku nggak tertarik tapi karena rekomendasi dari temenku, akhirnya aku baca. DAN AKU JATUH CINTA SAMA CERITANYA.

Lalu, ceritanya lama nggak diupdate. Sekalinya diupdate, muncul pemberitahuan kalau buku ini akan dibukukan. SEJAK ITU AKU BERTEKAT HARUS NABUNG DAN BELI KARENA BUKU INI.

"Dear Nathan" bercerita tentang Salma, seorang anak baru yang terlambat mengikuti upacara pertama di sekolah barunya. Saat itu dia bertemu Nathan yang membantunya untuk masuk sekolah lewat gerbang samping. 

Nathan adalah seorang anak nakal, malas belajar, suka bolos sekolah dan pembuat onar. Sedangkan Salma adalah anak baru di sekolah, pintar, polos dan tidak suka membuat masalah. Dua orang yang sangat berbeda, bagaikan langit dan bumi, atau seperti setan dan malaikat (HAHAHA).

Nathan yang selalu mencari masalah dan Salma dan selalu berusaha menghindari masalah, justru dipertemukan dalam pertemuan-pertemuan yang tidak disengaja. Nathan pun jatuh cinta dan berusaha melakukan pendekatan dengan Salma. Nathan mendekati Salma dengan caranya sendiri, dengan sifatnya yang apa adanya, dengan melakukan hal-hal yang bisa membuat setiap gadis iri karena Salma mendapat perlakuan dari Nathan.

Namun dibalik Nathan yang nakal itu, tersimpan sebuah kisah yang memilukan, tersimpan diri Nathan yang lain, diri Nathan yang nggak pernah Nathan tunjukkin ke orang lain, selain Salma. Tidak ada hubungan yang selalu baik-baik saja, begitu juga hubungan Nathan dan Salma. Hubungan mereka harus bertahan melawan masa lalu dan rasa tidak percaya.

Juga, nggak hanya kisah Nathan dan Salma yang menarik. Kak Erisca Febriani juga menuliskan kejadian-kejadian lucu dan seru di masa SMA, yang bikin pembaca yang sudah lulus SMA jadi rindu masa sekolah, yang bikin anak-anak SMA jadi kangen sama temen-temen sekolah.

Gaya penulisan Kak Erisca juga mudah dipahami karena tidak terlalu berat. Dengan gabungan bahasa baku dan bahaya gaul remaja bikin buku ini terasa hidup dan nggak membosankan.

Yang paling aku suka dari buku ini adalah sifat dari Nathan itu sendiri. Dia memang anak nakal, tapi dia memiliki pemikirannya sendiri yang bikin aku sadar bahwa perbedaan bukanlah hal buruk. Nathan memang anak nakal, tapi dia menghargai wanita. Nathan memang nakal dan bodoh dalam pelajaran, tapi dia memiliki pemikirannya sendiri tentang kehidupan. 

Buku ini juga mengajarkan untuk tidak melihat segala sesuatu berdasarkan cover nya. Bahwa tidak semua yang buruk di luar juga buruk di dalam. Bahwa tidak semua yang baik di luar juga baik di dalam. Dan terakhir, buku ini juga mengajarkan untuk mengikhlaskan dan memaafkan masa lalu, dan berusaha memperbaikinya sekarang.

Erisca Febriani berhasil membuat kisah dua anak remaja SMA dengan gaya yang menarik, mudah dipahami, dan tetap memberikan kesan tersendiri, dan membuat pembacanya jatuh cinta dengan tokohnya dan pikirannya.


Judul: Dear Nathan

Penulis: Erisca Febriani

Tahun terbit: 2016

Penerbit: Best Media

Halaman: 528 halaman


"Cinta itu reaksi alamiah yang muncul tanpa disengaja." -- Nathan

"Jatuh cinta itu nggak butuh alasan, Sal. Proses memulai jatuh cinta memang bisa terjadi tanpa alasan...tapi," Nathan menggantungkan ucapannya.
Kening Salma mengernyit. "Tapi?"
"Tapi, mempertahankan untuk tetap suka atau melewatkan begitu saja, itu yang menurut saya harus butuh alasan."

"Sedihnya sejati bukan karena kehilangan. Tapi karena menyadari apa yang dulu selalu menemani hari, kini sudah pergi dan tidak ada di sini lagi. Dia pergi, tapi jiwanya tidak pernah mati."

"Sakit hati yang nantinya akan memberi pelajaran akan kebahagiaan. Dan sakit hati juga yang mengajarkan bahwa setelah jatuh cinta, seseorang selalu bisa bangkit kembali."

"Kalau ada cowok yang jatuh cinta karena penampilan. Itu bukan cinta, itu nafsu." -- Nathan



Tambahan: Buku ini sedang dalam proses difilm-kan loh! Film nya akan ada di bioskop-bioskop seluruh Indonesia di bulan Maret 2017. Kita bisa liat Nathan dan Salma versi nyata, he he he.


Disclaimer: This is not a sponsored post. The review is based on my honest opinion.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar